JAKARTA - Angkasa band turut berkomentar soal pembatalan kunjungan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ke Belanda. Kata Angkasa, sikap SBY sudah tepat.
"Pak SBY tidak pergi ke Belanda, itu sudah dipertimbangkan secara masak di kalangan Istana. Dan memilih memikirkan politik dalam negeri," jelas sang vokalis Ato, ditemui okezone di Studio RCTI, Kebon Jeruk, Jakarta, Rabu (6/10/2010).
Angkasa menyayangkan kenapa RMS (Republik Rakyat Maluku Selatan) bisa berdiri kembali dan hidup di negeri orang. Band yang terbentuk sejak tahun 2008 itu berharap jangan sampai ada pertikaian lagi di negeri ini.
"Semoga tidak ada lagi perkelahian atau yang sejenisnya. Walaupun negara Indonesia memiliki TNI yang kuat untuk menghadapi perang. Lebih baik berdamai lah," timpal Anggi, drummer.
Jika terjadi hal yang tidak diinginkan, band yang menyanyikan lagu Jangan Pernah Selingkuh itu dengan sigap ingin terjun langsung membela Ibu Pertiwi.
"Kalau memang keadaannya seperti itu, Angkasa siap bergabung dengan angkatan perang," ucap Ato berapi-api.
Seperti diketahui, Presiden RMS John Wattilete yang berada di pengasingan menginginkan agar Presiden SBY ditangkap saat melakukan kunjungan kenegaraan di Belanda.
Menurut Wattilete, penangkapan SBY karena melanggar hak asasi manusia. "Saat ini ada 93 orang dipenjara karena telah mendukung RMS. Amnesty International dan Human Rights Watch telah melaporkan hal ini. Juga soal kebrutalan unit teror Indonesia, Densus 88, Maluku," ujar Wattilete.(ang/okezone)
Komentar
Posting Komentar