Cirebon: Festival Topeng Nusantara 2010 mulai digelar Sabtu (16/10) ini di Cirebon, Jawa Barat. Berbagai persiapan telah dilakukan panitia untuk mengawali acara ini. Rencananya, acara baru dimulai sekitar pukul 08.00 yang diisi kirab peserta festival dari depan Keraton Kasepuhan menuju Gedung Negara, sekitar empat kilometer.
Kirab akan diikuti sekitar seribu peserta. Dijadwalkan acara akan diisi tarian dari delapan provinsi diikuti tiga keraton. Nanti malam akan digelar pertunjukan dari Miroto. Ia adalah seniman yang pandai memainkan lima ekspresi wajah dalam satu tarian.
Salah satu seniman yang akan terlibat dalam acara itu adalah Inu Kertapati Sujana. Pelestari topeng Cirebon ini, akan membawakan tari Topeng Kelana atau yang terakhir. Selain itu Inu juga akan membawakan tarian Panji, Rumyang, dan Tumenggung. "Saya akan membawakan lima tarian," kata Inu.
Tari Topeng Cirebon, kata Inu, termasuk kesenian yang taat dengan pakem. Sejak dahulu tarian ini tidak pernah berubah. Belajar tari topeng. lanjut Inu, tidak memerlukan waktu lama cukup dua hingga tiga bulan. Namun tentunya ada tingkatan tertentu mulai dari pemula hingga mahir.
Orangtua Inu sendiri adalah maestro tari topeng Cirebon, almarhum Sujana. Kemahiran Inu menari topeng karena warisan turun temurun, termasuk dari orangtuanya. "Saya senang dan bangga dengan acara ini. Mudah-mudahan kegiatan tersebut bisa terus berlanjut," kata Inu.
Kerajinan topeng ternyata hingga sekarang masih diminati masyarakat, bahkan sudah mendunia. Namun, pengrajin topeng di Cirebon jumlahnya makin berkurang tinggal sembilan orang. Salah satunya adalah Karmina. Meski sudah tua ia dibantu istrinya masih mampu membuat topeng-topeng berkualitas.
Karmina menggeluti bidang ini sejak 80-an. Awalnya ia hanya membuat topeng dari bahan kertas. Seiring dengan kebutuhan untuk menari, Karmina mulai membuat topeng dari kayu. Bahan yang digunakan adalah kayu jaran karena berserat lembut tapi tidak mudah keropos.
Berkurangnya pengrajin topeng di Cirebon selain karena faktor usia juga lantaran perhatian dari pemerintah setempat sangat kurang.(IAN)(Liputan6.com)
Kirab akan diikuti sekitar seribu peserta. Dijadwalkan acara akan diisi tarian dari delapan provinsi diikuti tiga keraton. Nanti malam akan digelar pertunjukan dari Miroto. Ia adalah seniman yang pandai memainkan lima ekspresi wajah dalam satu tarian.
Salah satu seniman yang akan terlibat dalam acara itu adalah Inu Kertapati Sujana. Pelestari topeng Cirebon ini, akan membawakan tari Topeng Kelana atau yang terakhir. Selain itu Inu juga akan membawakan tarian Panji, Rumyang, dan Tumenggung. "Saya akan membawakan lima tarian," kata Inu.
Tari Topeng Cirebon, kata Inu, termasuk kesenian yang taat dengan pakem. Sejak dahulu tarian ini tidak pernah berubah. Belajar tari topeng. lanjut Inu, tidak memerlukan waktu lama cukup dua hingga tiga bulan. Namun tentunya ada tingkatan tertentu mulai dari pemula hingga mahir.
Orangtua Inu sendiri adalah maestro tari topeng Cirebon, almarhum Sujana. Kemahiran Inu menari topeng karena warisan turun temurun, termasuk dari orangtuanya. "Saya senang dan bangga dengan acara ini. Mudah-mudahan kegiatan tersebut bisa terus berlanjut," kata Inu.
Kerajinan topeng ternyata hingga sekarang masih diminati masyarakat, bahkan sudah mendunia. Namun, pengrajin topeng di Cirebon jumlahnya makin berkurang tinggal sembilan orang. Salah satunya adalah Karmina. Meski sudah tua ia dibantu istrinya masih mampu membuat topeng-topeng berkualitas.
Karmina menggeluti bidang ini sejak 80-an. Awalnya ia hanya membuat topeng dari bahan kertas. Seiring dengan kebutuhan untuk menari, Karmina mulai membuat topeng dari kayu. Bahan yang digunakan adalah kayu jaran karena berserat lembut tapi tidak mudah keropos.
Berkurangnya pengrajin topeng di Cirebon selain karena faktor usia juga lantaran perhatian dari pemerintah setempat sangat kurang.(IAN)(Liputan6.com)
Komentar
Posting Komentar