Langsung ke konten utama

Pacar Hamil , Diperkosa Masal

Angga Serahkan Pacar Hamil Untuk Diperkosa Masal

Bejat! Angga Serahkan Pacar Hamil Untuk Diperkosa Masal
Sungguh biadab perbuatan Angga (22) warga Jl Karangrejo Sawah, Surabaya. Setelah tahu pacarnya, Trw (18) hamil akibat perbuatannya, mahasiswa asal Sumenep ini malah mengumpankan pacarnya tersebut kepada lima temannya untuk diperkosa ramai-ramai. Tentu dengan harapan bisa lepas tanggung jawab.

Perkosaan massal ini berhasil dibongkar anggota Unit Perlindungan Perempuan dan Anak (PPA) Polrestabes Surabaya, Rabu (13/10/2010). Dari pengusutan kasus ini, polisi menangkap tiga mahasiswa, sedangkan tiga lelaki lainnya, yang sehari-hari bekerja sebagai pekerja pabrik, masih buron.

Tiga tersangka yang telah dijebloskan ke tahanan Polrestabes masing-masing Angga (22) mahasiswa sebuah perguruan tinggi swasta (PTS) di Surabaya asal Pangarangan, Sumenep. Pacar korban itu ditangkap di rumah kosnya di Karangrejo Sawah, Surabaya.

Dua pelaku lainnya adalah Harto (25) asal Jalan Cenderawasih, Sumenep, indekos di Jalan Kendangsari Surabaya, serta Yoga (22) mahasiswa sebuah PTS di Surabaya. Pemuda asal Perum Bumi Sumekar, Sumenep itu indekos di Jl Semolowaru Utara, Surabaya. Sedangkan tiga pelaku lainnya yang masih buron adalah Nv, Kdn, dan Srp.

Mengetahui perbuatan tersangka Angga yang mengumpankan pacarnya kepada lima temannya, Kasubag Humas Polrestabes Surabaya Kompol Wiwik Setyaningsih dan Kanit PPA AKP Herlina Sik ikut geregetan.

Bahkan menurutnya, perbuatan yang dilakukan Angga cs bukan perbuatan manusia, tapi binatang. “Masak pacar minta pertanggungjawaban malah diumpankan ke teman-temannya. Kasihan dia (Trw),” kata Kompol Wiwik, Rabu (13/10/2010).

Mantan Kapolsek Gayungan ini menuturkan, untuk menangkap Angga, polisi sempat kesulitan. Karena pemuda yang dilaporkan oleh keluarga Trw itu sudah pindah kos dan ponselnya sudah tidak aktif. Namun, dari hasil pelacakan penyidik, terutama penggalian keterangan dari teman-teman Angga di rumah kosnya yang lama, polisi akhirnya menemukan alamat kos Angga yang baru.

“Angga ditangkap di rumah kosnya yang baru di Karangrejo Sawah,” papar mantan Kapolsek Pabean Cantikan itu.

Dari penangkapan Angga, akhirnya polisi bisa menangkap Harto dan Yoga. Kedua mahasiswa ini berhasil ditangkap setelah Angga menghubungi keduanya. Sedangkan tiga tersangka yang masih buron, saat ditelepon oleh Angga, mereka mengaku masih berada di luar kota.

Tragedi yang menimpa Trw, asal Jl Hayam Wuruk, Surabaya itu berawal pada Juni 2009. Ketika itu Trw yang bekerja sebagai sales promotion girl (SPG) toko ternama di Surabaya menjalin cinta dengan Angga.

Karenanya, Trw tidak curiga ketika suatu siang di bulan Juni 2009 itu Angga menjemputnya. Di sela jam istirahat kerja, Trw yang saat itu berusia 17 tahun, lalu diajak main ke rumah kos Angga di Jl Ketintang I.

Setelah sampai di rumah kos, Angga mengajak Trw masuk ke kamarnya. Tersangka kemudian menuangkan es kopyor dari plastik ke sebuah gelas. Tersangka juga menyuguhkan makanan ringan. “Silakan minum esnya,” pinta tersangka kepada Trw seperti ditirukan penyidik.

Sekitar 10 menit setelah minum es kopyor, Trw tiba-tiba merasa ngantuk lalu tertidur. Penyidik menduga es kopyor yang disuguhkan tersangka itu sudah dicampur dengan obat penenang.

Ketika korban sudah tak sadarkan diri itulah, Angga yang saat itu masih semester V merenggut ‘mahkota’ Trw. Korban baru sadar sekitar pukul 14.30 WIB. Trw kaget karena bajunya sudah awut-awutan dengan kancing yang sudah lepas, serta roknya tersingkap dan celana dalamnya terlepas.

Korban lalu menjerit karena ia merasakan perih di bagian alat vitalnya. Noda darah juga terlihat di sprei. Sadar jika dirinya telah dinodai sang pacar, Trw spontan menangis dan minta pertanggungjawaban Angga.

Berdasarkan keterangan yang diperoleh penyidik dari korban, saat itu Angga memeluk Trw dan mengatakan bertanggung jawab atas perbuatannya. Angga juga berdalih bahwa perbuatan yang dilakukan itu didasari rasa cinta.

Setelah suasananya agak tenang, Angga kemudian mengantarkan Trw ke tempat kerjanya yang tak jauh dari tempat kos Angga. “Malam harinya, tersangka masih kontak korban via ponsel. Tersangka meminta korban tidak menceritakan apa yang dialaminya kepada orangtuanya,” kata seorang penyidik mengutip keterangan Trw.

Satu bulan kemudian, Juli 2009, Trw bingung karena tidak juga datang bulan. Ia kemudian mendatangi rumah kos Angga di Jl Ketintang I untuk minta pertanggungjawaban.

Begitu datang, Angga meminta Trw masuk ke kamarnya, namun Angga berubah cuek. Bahkan Trw ditinggal sendiri di kamar dan dikunci dari luar. Trw saat itu mengaku tak punya pikiran jelek, apalagi di tempat kos itu banyak dihuni laki-laki yang juga teman Angga.

Ternyata perkiraan Trw meleset. Diam-diam Angga memberikan kunci kamarnya kepada temannya yang lain.

Sekitar satu jam kemudian, bukan Angga yang masuk ke kamar. Namun, lima orang sekaligus masuk ke kamar. Mereka adalah Harto, Yoga, Nv, Kdn, dan Srp. Di kamar itu, tubuh Trw lalu didekap ramai-ramai. Mulut korban ditutup dengan tangan pelaku dan tangan serta kaki korban dipegang. Singkat cerita, kelima pemuda itu secara bergantian memerkosa Trw.

Kelima teman Angga itu kemudian meninggalkan Trw meringkuk lemas di kamar. Perasaan Trw sangat hancur, hingga ia memutuskan langsung pulang meskipun dengan tertatih-tatih.

Setelah kejadian itu, Angga dan lima temannya itu pindah dan mencari tempat kos yang baru agar Trw tidak bisa meminta pertanggungjawaban.

Namun, Trw terus berusaha mencari tahu di mana Angga dan teman-temannya tinggal. Di sisi lain, Trw makin cemas karena kondisi perutnya mulai membuncit. Hingga kemudian sekitar Februari 2010 Trw melahirkan bayi perempuan.

Karena Angga tidak juga muncul untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya, maka Agustus lalu Trw didampingi keluarganya melaporkan kasus ini ke Polrestabes Surabaya. Dari penyelidikan kasus ini, akhirnya polisi berhasil meringkus tiga tersangka, yakni Angga, Harto, dan Yoga, sedangkan tiga pelaku lainnya masih buron.

Dalam kasus ini, para tersangka dijerat hukuman berlapis. “Mereka kami jerat Pasal 285 KUHP dan Pasal 81 UU Nomor 23/Tahun 2002 tentang Perlindungan Anak dengan ancaman hukuman 15 tahun penjara,” tegas Kompol Wiwik Setyaningsih didampingi Kanit PPA AKP Herlina Sik.

Sementara itu, ketika wartawan mengajukan pertanyaan, tersangka Angga, Harto, dan Yoga sama sekali tidak memberikan jawaban. Ketiganya hanya menundukkan wajah dan sesekali menggelengkan kepala.
(Editor : - Source : Surya)

Komentar

  1. WAH PARAH BENGET NI....SEMAKIN BEJAT AJA AKHLAK...ASYAITHON SUDAH MENGUASAI 99% DUNIA NIH

    BalasHapus
  2. Wah kasian yang cwe, klo aq yg jdi cweknya aku tendang tu alat kelaminnya.

    BalasHapus
  3. biadap semoga mendapatkan karma ya

    apa engga sadar jika adik perempuanya di lakukan seperti itu

    manusia terkutuk ituuuuuuuu

    BalasHapus

Posting Komentar

Postingan populer dari blog ini

Pengguna Smartphone Semakin Diincar Penipu

Para penjahat dunia maya kini mulai menargetkan para pengguna smartphone. Bahkan satu dari 100 pengguna smartphone telah menjadi korban penipuan SMS. Dilansir melalui Telegraph, Senin (8/11/2010), perusahaan keamanan mobile, AdaptiveMobile, memprediksi email spam telah berhasil mengelabui satu dari satu juta pengguna mobile internet. Penjahat cyber membujuk para pengguna smartphone untuk mengunjungi situs 'berbahaya' yang diiklankan. Tingkat konversi spam mobile rata-rata lebih tinggi sekira satu persen. Bahkan satu serangan spam SMS dapat menghasilkan lebih dari USD10 juta hanya dalam kurun tiga hari. Jenis penipuan yang ditemukan AdaptiveMobile termasuk di antaranya adalah serangan yang mengeksploitasi kemampuan smartphone untuk dapat terhubung ke internet. Hasil dari eksploitasi itu disebut click fraud, aksi kejahatan yang melibatkan iklan internet untuk menyebar virus di ponsel. Penipuan SMS yang paling sering ditemui adalah pesan yang mengklaim penggun

Download Film AKIBAT PERGAULAN BEBAS Gratis

Kehidupan remaja saat ini memang sudah berbeda, terlebih di kota-kota besar seperti Jakarta, yang penuh kebebasan. Jika tidak berhati-hati maka bisa terjebak dengan pergaulan bebas. Hal inilah yang ingin diangkat dalam film besutan Nayato Fio Nuala, AKIBAT PERGAULAN BEBAS. Berawal dari persahabatan Kanya (Uli Auliani), Dinda (Smitha Anjani) dan Zizi (Leylarey Lesesne), ketiganya akhirnya masuk dalam pergaulan bebas. Keluarga yang berantakan akibat broken home, membuat Kanya akhirnya mencari kasih sayang di luar. Sayang jalan yang ditempuh salah, yakni dengan menjadi cewek panggilan. Kanya pun mengajak Dinda untuk menjalani kehidupan yang sama dengannya. Tentu saja Dinda menolak mentah-mentah. Tapi penolakan itu tidak bertahan lama. Masalah keuangan mulai menderanya, apalagi ayahnya juga tengah sakit keras dan butuh biaya yang tidak sedikit. Akhirnya, Dinda pun menerima ajakan Kanya untuk jadi seorang model. Sayangnya itu cuma dalih Kanya, alih-alih jadi model terkenal, K

Angel Lelga Merinding Lihat Tera Patrick

JAKARTA, KOMPAS.com — Pedangdut yang menjajal dunia seni peran, Angel Lelga, mengaku sangat beruntung bisa beradu akting dengan bintang porno asal Amerika Serikat, Tera Patrick, dalam film terbaru, Rintihan Kuntilanak Perawan . Aku rasa dia Tera Patrick luar biasa, aura seksinya kuat sekali. Jangankan laki-laki, aku aja sebagai perempuan lihat keseksiannya merinding. Angel Lelga Tera Patrik berdarah Thailand (ibu) dan Amerika (ayah) mulai main film porno sejak 1999. Tera lahir di Great Falls, Montana, 25 Juli 1976. "Senang banget, soalnya itu casting -nya berat banget dan pas last minute, saya baru dikasih tahu kalau nanti mainnya sama artis Hollywood, Tera Patrick," ungkap Angel Lelga saat dihubungi Kompas.com via telepon selulernya di Jakarta, Kamis (7/10/2010). Selama shooting bersama Tera, Angel dituntut sedikit mungkin membuat kesalahan saat memerankan Lilly, tokoh utama dalam film tersebut. "Terakhir shooting- nya minggu lalu. Di (bag