Pengamat Politik Universitas Muhammadiyah Jakarta, Sumarno, juga berpandangan sama dengan hasil riset tersebut. "Golkar bisa menjadi ancaman serius bagi Demokrat. Sebagai partai lama, Golkar memiliki infrastruktur lebih kuat dari partai lainnya," kata dia kepada okezone, Jumat (15/10/2010).
Selain itu, terutama di daerah-daerah orang-orang Golkar masih banyak dan loyal baik di pemerintahan maupun di luar pemerintahan. Menurut dia, Golkar juga berhasil membangun citra baik di mata masyarakat. Hal itu ditunjukkan dengan peningkatan kinerja partai, sedangkan Demokrat justru terkena imbas dari anjloknya pamor Susilo Bambang Yudhoyono (SBY).
Sumarno menjelaskan, SBY dan Demokrat adalah sama dan sebanding. Sebab itu, jika kinerja pemerintahan SBY dipandang tidak memuaskan maka berpengaruh terhadap partai. "Itu sebabnya kinerja partai dan pemerintahan harus ditingkatkan," imbuhnya.
Jika tidak ada pembenahan dalam kinerja kerakyatan dari pemerintah, maka pamor Partai Demokrat akan semakin merosot. Pada akhirnya, Demokrat tidak akan mempertahankan dominasinya.
Sekadar diketahui, hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan Golkar akan mendominasi pada Pemilu 2014, mendatang. Berdasarkan hasil survei LSI pada September sampai Oktober 2010 di 33 provinsi, tingkat keterpilihan Partai Golkar naik signifikan di angka 17,8 persen.
Salah satu faktor kemenangan Golkar adalah sosok Ketua Umum Golkar Aburizal Bakrie. Berbekal mesin politik yang mapan dan finansial yang mumpuni, Partai Golkar diperkirakan akan menggeser Partai Demokrat.(ram)(okezone)
Komentar
Posting Komentar